Saturday, May 7, 2011

Potret Kemiskinan di Indonesia



Pendahuluan

            Kemiskinan sering kita temukan di setiap pelosok wilayah Indonesia,  sering kali kita melihatnya disebagian besar jalan raya. Ada anak kecil yang mengemis, mengamen, hanya utuk mencari makan. Keadaan ini sangat memprihatinkan, masa-masa kecil yang seharusnya digunakan untuk sekolah, mereka gunakan untuk bekerja, entah pagi, siang, sore, atau pun malam.
            Sejak dahulu memang kemiskinan sudah ada di Indonesia, tetapi tidak separah kemiskinan saat ini yang angkanya lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kemiskinan mengakibatkan banyak orang menderita, ada yang sakit, lemah, hingga meninggal karena kemiskinan.  Selain itu, kemiskinan juga dapat membuat seseorang menjadi mudah untuk melakukan kejahatan, karena mereka akan menggunakan cara apapun untuk lari dari kemiskinan. Seringkali kemiskinan diperparah oleh kebutuhan ekonomi yang harganya sangat tinggi, seperti makanan, beras,minyak ataupun kebutuhan lainnya. Karena harga yang cukup tinggi tersebut akhirnya mereka memutuskan untuk memakan apapun yang harganya lebih murah, yang menyebabkan sebagian anak kecil yang dilanda kemiskinan  kekurangan gizi. Inikah potret kemiskinan di indonesia? .
Kemiskinan harus dipahami sebagai suatu masalah sosial yang bersifat multi-dimensional. Kemiskinan bukan semata-mata karena pendapatan yang kurang. Kompleksitas masalah kemiskinan mencerminkan kesengsaraan dan tertekannya harga diri manusia karena ketiadaan pendapat, kekuasaan dan pilihan untuk memperbaiki taraf hidupnya. Oleh  karena itu, profil kemiskinan secara keseluruhan dicirikan oleh pendapatan rendah, kondisikesehatan buruk,pendidikan rendah dan keahlian terbatas, akses terhadap tanah dan modalrendah, sangat rentan terhadap gejolak ekonomi, bencana alam, konflik sosial dan resikolainnya, partisipasi rendah dalam proses pengambilan kebijakan, serta keamanan individu yang sangat kurang.


TUJUAN PENULISAN

            Penulisan ini bertujuan untuk agar para pembaca dapat lebih memahami persoalan tentang kemiskinan di Indonesia, dan mempunyai solusi untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Selain itu, agar para pembaca mendapatkan pengetahuan lebih dari penjelasan tentang potret kemiskinan di indonesia.




ISI
PEMBAHASAN

Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan relatif,kemiskinan kultural dan kemiskinan absolut. Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang masih berada pada kemampuan, artinya masih mampu untuk memenuhi kebutuhan, kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terjadi akibat seseorang yang tidak mau berusaha dan malas bekerja, adanya dari pihak lain yang membantu. Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang terjadi akibat seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, umumnya mereka yang berpendapat sangat minim dan hidup dibawah garis kemiskinan.  Kemiskinan kolektif dapat terjadi pada suatu daerah atau negara yangmengalami kekurangan pangan. Kebodohan dan eksploitasi manusia dinilai sebagaipenyebab keadaan itu. Kemiskinan musiman atau periodik dapat terjadi manakala dayabeli masyarakat menurun atau rendah. Misalnya sebagaimana, sekarang terjadi di Indonesia.  Sedangkan, kemiskinan individu dapat terjadi pada setiap orang, terutama kaum cacat fisik atau mental, anak-anak yatim, kelompok lanjut usia.
Kemiskinan, menurut Sharp Et Al, merupakan kemiskinan yang  disebabkan oleh ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia dan perbedaan akses dalam modal. Menurut  Nurkse fenomena kemiskinan yang terjadi dinegara-negara disebabkan karena mereka memang  miskin (apoorcountry is poor because it is poor).

Baldwin dan Meier mengemukakan enam sifat ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau sedang berkembang yaitu:
^ Produsen barang primer :
Struktur produksinya terdiri dari bahan mentah dan makanan. Sebagian besar penduduknya bekerja disektor pertanian sebagian besar penghasilan nasionalnya berasal dari sektor pertanian dan produksi primer non pertanian. Hanya sebagian kecil penduduknya yang bekerja di sektor produksi sekunder dan sektor produksi tersier.
^ Masalah tekanan penduduk :
Ada tiga tekanan penduduk yaitu adanya pengangguran di desa-desa, karena luas tanah yang relatif sedikit dibanding penduduk yang tinggal, kenaikan jumlah penduduk yang pesat karena menurunnya tingkat kematian dan naiknya tingkat kelahiran, serta naiknya tingkat kebutuhan yang  akan menurunkan tingkat konsumsi rata-rata.
^  Sumber-sumber alam belum banyak diolah :
Masih terdapat sumber daya yang belum diolah, artinya masih potensial sehingga belum menjadi sumber yang riil karena kurangnya kapital, tenaga ahli dan wirausahawan.
^Penduduk masih terbelakang :
Rendahnya kualitas penduduk sebagai tenaga kerja. Umumnya mereka merupakan tenaga kerja yang belum ahli, dan belum mendapatkan pengalaman bekerja. Artinya tenaga kerja yang masih baru, dan belum mendapatkan pengetahuan dalam bekerja
^Kekurangan kapital :
Kekurangan kapital disebabkan kurangnya investasi. Kurangnya investasi disebabkan rendahnya tingkat tabungan yang merupakan akibat dari rendahnya penghasilan. Rendahnya penghasilan akibat dari tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja,sumber alam, tanah dan kapital.

^Orientasi ke perdagangan luar negeri :
kebanyakan negara berkembang mengekspor komoditi yang bersifat produksi primer. Disamping itu komoditi yang di ekspor bukan menunjukan adanya surplus dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi lebih kepada ketidakmampuan dalam mengolahnya menjadi barang yang lebih berguna.(Irawan, 1999)
Dari keenam sifat ekonomis yang disebutkan diatas ada beberapa yang telah menggambarkan keadaan indonesia sekarang, yang berarti indonesia menjadi salah satu negara yang miskin atau sedang berkembang.
^  Penyebab kemiskinan:
§  penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari   perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
§  penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
§  penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
§  penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
§  penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Pada umumnya kemiskinan di indonesia di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu;

Laju Pertumbuhan Penduduk.
Penduduk di Indonesia terus meningkat, Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan eadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya kebutuhan yang harus ditanggung membuatpenduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

Angkatan Kerja
Angkatan kerja dibagi menjadi dua yaitu orang yang bekerja dan pengangguran, di Indonesia tingkat pengangguran sangat banyak dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan, dan pendidikan yang menjadikan syarat untuk bekerja. Hal ini menjadi salah satu faktor paling utama kemiskinan di Indonesia
Distribusi Pendapatan dan Pemerataan Bangunan
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukanrelatif tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagianpenduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini disebut jugasebagai ketimpangan. Ketimpangan pendapatan yang ekstrem dapat menyebabkan inefisiensi ekonomi.  ketimpangan yang semakin tinggi akan menyebabkan semakinkecilnya bagian populasi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman atau sumber kredit. Selain itu ketimpangan dapat menyebabkan alokasi aset yang tidak efisien. Ketimpangan yang tinggi menyebabkan penekanan yang terlalu tinggi pada pendidikan tinggi dengan mengorbankan kualitas universal pendidikan dasar, dankemudian menyebabkan kesenjangan pendapatan yang semakin melebar. (Todaro,2006)
Tingkat Pendidikan Yang Rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnyatingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanyaperkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibuthkan lebih banyakteanga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar manfaatnyadibandingkan faktor-faktor produksi lain. ( Irawan, 1999).
Kurangnya Perhatian Dari Pemerintah
Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan.Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkatkemiskinan di negaranya.
Ada beberapa
cara untuk mengatasi kemiskinan, yaitu;
Memberikan bantuan secara langsung kepada warga miskin, dengan memberikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh warga miskin tersebut. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya masyarakat dan pemerintah yang berperan penting dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia.
·         Dengan mendirikan lapangan pekerjaan yang mampu menampung sebagian warga miskin di sekitar.
Membuat jaminan untuk pendidikan bagi warga miskin, yang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Memberikan keringanan biaya untuk warga miskin yang tak mampu membayar biaya kesehatan.
Dan lain lain.

PENUTUP

            Kesimpulannya adalah bahwa kemiskinan di Indonesia tidak terpaku hanya satu hal saja, yaitu kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi. Tetapi, kemiskinan di Indonesia juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Kemiskinan di Indonesia juga disebabkan karena distribusi kekayaan yang tidak merata, artinya banyak yang pendapatan minim sulit memenuhi kebutuhan hidupnya karena pendapatan yang sangat minim.
            Kemiskinan di Indonesia juga terjadi karena kurangnya lapangan pekerjaan dan banyaknya pengangguran. Tingkat pendidikan juga menjadi salah satu faktor kemiskinan untuk mendapatkan pekerjaan.
            Berdasarkan penjelasan tentang “Potret Kemiskinan Di Indonesia” diharapkan, para pembaca dapat mengerti masalah dan faktor kemiskinan di Indonesia, dan bagaimana cara kita untuk mengatasi kemiskinan tersebut.

Sumber: